Istana Siak Kembali Dibuka, Ini Permintaan Bupati Syamsuar
Rabu, 10-01-2018 - 08:53:03 WIB
 |
Istana Siak. (Dok/KapurNews.com)
|
KapurNews.com - Bupati Siak Syamsuar menyebutkan, Istana Siak sudah bisa dibuka kembali sebagai objek wisata untuk umum pada Rabu, 10 Januari 2018, pascapembakaran terhadap bangunan cagar budaya tersebut.
"Insya Allah istana sudah dibuka besok," ujar Bupati Siak Syamsuar usai meninjau dan menggelar rapat tertutup di Istana Siak, Selasa, 9 Januari 2018.
Pasca kejadian pembakaran oleh orang tak dikenal pada Senin, 8 Januari 2018 yang mengejutkan pengunjung dan petugas Istana Siak sekitar pukul 14.45 WIB, pihak kepolisian dan Dinas Pariwisata setempat menutup objek ini untuk umum.
Seharian, petugas belum memperbolehkan pengunjung untuk masuk ke Istana Siak. Hal tersebut tampak dari pagar istana yang dikunci dengan gembok. Bahkan ruangan tempat patung diorama berada juga diberi garis polisi.
Sebagai tanda Istana Siak sudah bisa dibuka kembali untuk umum sebagai objek wisata, garis polisi yang sebelumnya dipasang di sepanjang ruang tempat patung diorama berada sudah dicopot oleh pihak berwenang. Bahkan, pakaian patung, karpet dan gorden yang terbakar juga sudah diganti.
Usai menggelar rapat tertutup, Syamsuar menyampaikan, beberapa bahan evaluasi kepada awak media, diantaranya ia meminta Dinas Pariwisata mulai mengoperasikan bangunan gerbang tiket mulai Rabu 10 Januari 2018.
"Saya minta kepada petugas, besok atau lusa sudah menggunakan tempat tiket yang baru, masuk dari sana, keluar dari sini, harus dengan tertib," tegasnya.
Kemudian, petugas Istana lebih ketat lagi pengawasannya terhadap setiap pengunjung yang masuk. Bahkan ia memerintahkan Dinas Pariwisata untuk segera mengganti kamera pengintai yang rusak dan menambah jumlahnya. "Saya minta untuk ditambah lagi dan diperbaiki yang rusak-rusak. Begitu juga dengan petugas-petugasnya ditambah lebih banyak lagi," ungkap dia.
Istana Siak Sri Indrapura atau disebut juga "Istana Matahari Timur", merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.
Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Bangunan bersejarah ini menjadi objek wisata andalan di Kabupaten Siak, bahkan di Provinsi Riau. Begitu banyak pengunjung dari luar bumi lancang kuning bahkan wisatawan negara tetangga seperti Malaysia yang datang untuk melihat langsung benda-benda peninggalan kesultanan Siak.
Salah satunya terdapat alat musik semacam gramofon yang dinamakan komet. Konon katanya alat musik itu dibawa Sultan Siak ke XI bernama Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil dari Jerman. Alat musik gramofon atau komet ini hanya ada dua di dunia. Yakni berada di Jerman dan satunya lagi di istana Siak. (*)
Ant/rol
Komentar Anda :